Borbor Marsada adalah Persatuan untuk keturunan :
1. Siraja Borbor
2. Limbong Mulana
3. Sagala Raja
4. Malau Raja
Asal usul Borbor Marsada menurut cerita ini adalah Ketika Siraja Borbor dilahirkan, ayahnya Saribu Raja sedang mengembara/ berkelana sehingga ibunya Nai Mangiring Laut sangat mendambakan suaminya Saribu Raja ada disampingnya supaya ada yang menyampaikan persembahan ke Mulajadi Nabolon dan menyampaikan tonggo-tonggo pada saat saat terakhir melahirkan anaknya.
Karena Tuan Saribu Raja tidak kunjung pulang sehingga yang menyampaikan persembahan ke Mulajadi Nabolon dan menyampaikan tonggo-tonggo yaitu Limbong Mulana, Sagala Raja, Malau Raja dan disaksikan ayah mereka Guru Tateabulan.,
Nai Mangiring Laut mengajak semua keluarga ke halaman rumah untuk berdoa (martonggo), tidak beberapa lama kemudia turun hujan lebat (udan maborbor) dan mereka semua basah kuyup dan masuk kerumah dan ketika dirumah lahirlah bayi laki-laki lalu secara serentak mereka berteriak : Raja Iborboron, sebab baru saja mereka semua kena hujan lebat (diborbor udan).
Sejak saat itu Limbong Mulana, Sagala Raja, Malau Raja merasa bersatu dengan bayi yang lahir yang diberi nama Siraja Borbor. Mereka bersatu dan merasa satu keluarga tanpa kehadiran Siraja Lontung anak Tuan Saribu Raja dari istrinya Siboru Pareme.
IKRAR BORBOR MARSADA
Setelah Siraja Lontung dan Siraja Borbor meninggal, Raja Hatorusan II anak pertama Siraja Borbor mengambil alih pimpinan keluarga. Atas usul keturunan Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja, perlu diadakan kesepakatan bersama antara keturunan Siraja Borbor dengan Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja. Karena ketika Siraja Borbor lahir Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja ikut kena hujan lebat (iborbor udan) dan merasa ikut memiliki hujur siringis. Maka untuk nama keempat keturunan Siraja Borbor, dan Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja diberi nama Borbor Marsada. dengan ikrar sebagai berikut :
1) Nama persatuan (Parsadaan) untuk keturunan SIRAJA BORBOR, LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA, dan MALAU RAJA adalah BORBOR MARSADA.
2) Keturunan keempat bersaudara akan sisada lulu anak sisada lulu boru.
3) Walaupun dibelakang hari dari keempat bersaudara tumbuh marga baru, sesama keturunan mereka tidak diizinkan saling kawin (anak lelaki yang satu tidak boleh mengawini anak perempuan yang lainnya walaupun sudah menggunkan marga baru).
4) Apabila ada paniaran (istri) salah satu dari BORBOR MARSADA menjadi janda, anggota keluarga BORBOR MARSADA sama haknya untuk mengawini (manghabia) kecuali ada pertimbangan lain.
5) Apabila ada yang terlanjur melanggar point tiga diatas, tidak perlu lagi dipisahkan bila sudah saling mengasihi. Kekerabatan yang timbul oleh perkawinan terlarang tersebut, hanyalah sebatas umur mereka dan keturunannya tidak bisa lagi menyambung hal serupa (manunduti).
Sumber: Buku SILSILAH MARGA-MARGA BATAK
Penulis Richard Sinaga
Penerbit: Dian Utama, Jakarta.
Ditulis kembali oleh: wills psb go
Komentar
Posting Komentar