GURU PATIMPUS
GURU PATIMPUS
![]() |
Silsilah Keluarga Guru Patimpus |
Guru Patimpus, adalah cucu dari Sisingamangaraja I, Raja Manghuntal dari Bakara. Menurut Riwayat Hamparan Perak sebagai berikut: "Alkisah kata sahibul hikayat suatu cerita dahulu kala seorang Raja bernama Singa Mahraja memerintah di negeri Bakerah." (Singa Mahraja dimaksud adalah Sisingamangaraja dan negeri Bakerah adalah Negeri Bakara).
Sisingamangaraja I mempunyai dua putra, Tuan Mandolang, putra I, terpilih menjadi Sisingamangaraja II menggantikan ayahnya. Putra kedua, Tuan Si Raja Hita perpamitan dan meminta doa restu kepada ayahnya Sisingamangaraja I untuk pergi ke negeri lain, bersama pengikutnya bermaksud untuk mendirikan kerajaaan baru. Bertahun ia berjalan sampai di Gunung Si Bayak (Gunung Sibayak), dataran tinggi Karo, dan dibuatlah nama kampung itu Karo Sepuluh Dua Kuta.
Tuan Si Raja Hita mendirikan beberapa kerajaan untuk anaknya Pakan dan Balige, tetapi Timpus putra sulungnya tidak bersedia menjadi Raja dan lebih suka berpetualang mencari dan mengadu ilmu, ia kemudian dipanggil orang Guru Patimpus.*
Guru Patimpus menikah dengan putri raja Ketusing. Dari pernikahan ini lahir enam putra, dan satu putri (putri ini dinikahkan dengan Raja Tangging). Setiap lahir putra dibukanya kampung yang diberi nama sesuai nama anaknya yaitu: Benara, Kuluhu, Batu, Salahan, Paropa dan Liang Tanah.
Guru Patimpus mendengar bahwa di Karo terjadi huru-hara. Dia datang ke Karo dan tiba di Ajei Jahei. Dia mendamaikan raja-raja yang bertikai, dan kemudian tinggal dan menikah di sana, lahirlah putranya pertama, Si Gelit, dan kedua Si Jahei yang menjadi raja di Ajei Jahei.
Guru Patimpus menikah lagi dengan putri Kepala Pulau Berayan bermarga Tarigan, dan setelah itu ia membuka dan mendirikan kota Medan sekitar tahun 1590, sebagai pusat pemerintahan kerajaannya dan dilanjutkan dengan putranya Hafiz Muda.
Demikian riwayat Guru Patimpus dari sumber Riwayat Hamparan Perak, yang disalin dengan Bahasa Melayu dari kulit Alim (Pustaha Laklak) berbahasa Karo pada tahun 1274 H.
Catatan Khusus: 15-05-2013
Sehubungan polemik Guru Patimpus, tulisan "Sinambela" setelah nama Guru Patimpus ini diedit dan kata "Batak" setelah "... kulit Alim (Pustaha Laklak) berbahasa.." diganti dengan "Karo."
Informasi mengenai polemik ini juga diuraikan pada: Kota Yang Kehilangan Jejak.
______________________________________
Catatan Khusus: 15-05-2013
Sehubungan polemik Guru Patimpus, tulisan "Sinambela" setelah nama Guru Patimpus ini diedit dan kata "Batak" setelah "... kulit Alim (Pustaha Laklak) berbahasa.." diganti dengan "Karo."
Informasi mengenai polemik ini juga diuraikan pada: Kota Yang Kehilangan Jejak.
______________________________________
* = Seseorang yang memiliki tingkatan keahlian/ ilmu di atas Datu disebut Guru. Guru adalah gelar kehormatan karena para datu lain mengakui keunggulannya bahkan meminta petunjuk atau berguru kepadanya selaku suhu/mahaguru atau datunya Datu. Lebih detail Klik di sini: "Datu, Sibaso, Guru dan Tuan"
Komentar
Posting Komentar