Benarkah ? Habeahan,Bondar,Gorat Saja marga Pasaribu,Mari kita cek faktanya.


SEBELUM HABEAHAN,BONDAR,GORAT LAHIR
MARGA"PASARIBU"
SUDAH ADA
PEMBAHASAN ON BERTUJUAN PENGENALAN
"PASARIBU"
NUNGGA ADONG SEBELUM LAHIR OP SARIBURAJA III
JALA DUNG PE POMPARAN OP SARIBURAJA III MAMBOANTTON MARGA"PASARIBU"ASA POPULER

Ada semacam pendapat yang mengatakan hanya Habeahan, Bondar dan Gorat saja yang masuk marga Pasaribu. ALASANNYA, orang bertiga itulah anak kandung Sariburaja III yang mereka sebut Pasaribu. Itulah konstruksi pikir yang dikembangkan. Karena Habeahan, Bondar dan Gorat saja anak kandung Sariburaja III, maka perkumpulan Pasaribu yang dibentuk pada berbagai tempat cenderung mencakup hanya tiga sub unit marga itu saja. Di Jakarta rumus ini dipaksakan dalam bentuk daftar hadir, urusan adat, publikasi lisan, internet maupun cetak. Kalau ada sub unit marga dari pomparan (turunan) Borbor bergabung ke dalam perkumpulan Pasaribu maka rumus yang digunakan terhadap sub unit marga itu bukan rumus uniliner secara patriliner tetapi menggunakan rumus Ikrar Borbor Marsada.
(?)

Di negeri Tapian Nauli, Poriaha, Negeri Unte Mungkur, Tapanuli Tengah, setiap kali ada acara besar yang membawa nama (1) Siambaton, (2) Narasaon, (3) Sorba Dibanua, di situ, Pasaribu selalu mereka posisikan sebagai hulahula , dan Pasaribu menerima posisi itu dari dulu sampai sekarang tanpa komentar

(perlu diketahui,pd generasi ini,HABEAHAN BONDAR GORAT belum lahir)
====================

Tuan dibagarna Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Tuan Dibangarna:
Tuan Dibangarna
Raja Panjaitan Raja Silitonga Raja Siagian Raja Sianipar
Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Tuan Dibangarna adalah generasi keenam dari Siraja Batak dan anak ketiga dari Sibagot Ni Pohan.
Tuan Dibangarna memiliki empat orang anak, dan dalam perkembangannya keturunan Tuan Dibangarna mengklasifikasikan diri ke dalam lima marga sesuai dengan nama anak-anak Tuan Dibangarna:
Keturunan Raja Panjaitan menggunakan marga Panjaitan
Keturunan Raja Silitonga menggunakan marga Silitonga
Keturunan Raja Siagian menggunakan marga Siagian dan Pardosi
Keturunan Raja Sianipar menggunakan marga Sianipar
Kekerabatan
Artikel utama: Dalihan Na Tolu
Keturunan Tuan Dibangarna memiliki hubungan erat dengan memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain.
Tuan Dibangarna menikah dengan br. Pasaribu, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari seluruh marga keturunan Tuan Dibangarna adalah marga Pasaribu.(perlu diketahui/difahami,pada generasi ini HABEAHAN,BONDAR,GORAT belum lahir).
Sumber
Hutagalung, W.M. (1991), Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak, hlm. 226–230
Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak ===================================
Tetapi, sekalipun silsilah TBM ini masih merupakan makalah tetapi tetaplah menarik untuk bahan diskusi, sebab yang menjadi fokus perhatian studi ini adalah Pasaribu Dalam Silsilah. Dan berkait dengan Pasaribu, Mangaraja Salomo dalam TBM pada halaman 208 mencatat begini :
“Ditopot Si Bagot ni Pohan, anak ni Toean Sorba Dibanoea, i ma Nai Antingmalela boru ni Sariburaja II hira na manoendoeti, ai Toean Sori Mangaraja ompoe ni Si Bagot ni Pohan i pe hela ni Pasaribu do (hela ni Saribu Raja I na di Parik Saboengan Siandjoer Moelana).” Artinya, Si Bagot ni Pohan yakni Putera Sorbadibanua menikah dengan Nai Anting Malela putri Sariburaja II mengikuti (manunduti) Tuan Sori Mangaraja kakeknya Si Bagot Ni Pohan, juga mantu (hela)-nya Pasaribu (menantu Saribu Raja I dari Parik Sabungan / Sianjur Mulana)”.
Masih dalam buku TBM itu, pada halaman 61, Pasaribu sudah ada pada generasi ke-IV segaris dengan Raja Borbor dikenal dengan nama “Pasaribu Parsulambak Golang-golang” yang lahir dari isteri ke-IV Saribu Raja I (Pasaribu). Mengenai Sariburaja dengan isterinya Parsulambak Golang-golang diceritakan begini : Pepatah mengatakan. “Bangun-bangun nabara tobu ura-uraon, molo dung dibaen hata sitongka do pauba-ubaon”, singkatnya, kalau sudah diucapkan pantang berubah-ubah
(perlu diketahui pd generasi ini HABEAHAN BONDSR GORAT belum lahir)
==================================== SONAK MALELA Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Sonak Malela adalah generasi keenam dari Siraja Batak dan anak keempat (bungsu) dari Sibagot Ni Pohan.
Sonak Malela memiliki tiga orang anak, & dalam perkembangannya keturunan Sonak Malela klasifikasiin diri ke dalam empat marga sesuai dengan nama anak-anak Sonak Malela:
Raja Simangunsong
Keturunannya pake marga Simangunsong
Raja Marpaung
Keturunannya pake marga Marpaung
Raja Napitupulu
Keturunannya pake marga Napitupulu & Pardede
Pada dekade 1970-an, marga Pardede direstui oleh semua keturunan Sonak Malela & resmi diangkat (dihorjahon) menjadi marga keempat dalam kelompok Sonak Malela. Oleh sebab itu juga marga Pardede sering dianggap sebagai adik dari Napitupulu.
Dalihan Natolu (Kekerabatan)
Keturunan Sonak Malela memiliki hubungan erat dengan memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain.
Sonak Malela menikah dengan br. Pasaribu, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari seluruh marga keturunan Sonak Malela adalah marga Pasaribu.(perlu diketahui/difahami,pd generasi ini HABEAHAN,BONDAR,GORAT,belum lahir). =============================
SIOPAT PISORAN
Si Opat Pusoran atau Si Opat Pisoran adalah sebutan untuk marga batak khusus anak-anak atau keturunan dari Guru Mangaloksa yg istrinya adalah boru pasaribu.Menurut MS. Pasaribu yang menulis peristiwa ini dalam TBM, Pasaribu yang berdomisili di Silindung pada waktu itu adalah Pasaribu Bondar yang ditipu Guru Mangaloksa supaya meninggalkan Silindung. Tetapi dalam konteks (Pasaribu Bondar) ini, MS. Pasaribu telah melakukan kesalahan. Karena Guru Mangaloksa hidup pada generasi ke-VII sedangkan Bondar lahir pada generasi ke-XI, menurut silsilah TBM. Dan kalau Pasaribu Bondar-lah waktu itu yang berdomisili di Silindung itu artinya Pasaribu Bondar sudah merupakan komunitas. Pasaribu Bondar sebagai komunitas diperkirakan ada paling cepat pada Generasi ke-XIV yakni Bondar Pasaribu dengan sejumlah buyut.Tidak masuk akal Guru Mangaloksa yang hidup dalam generasi ke-VII mengusir Pasaribu Bondar pada generasi ke-XIV dari Silindung dengan julukan “Pasaribu nieak ni Poring”. Karena Guru Mangaloksa (generasi ke-VII) yang mengusir Pasaribu, tentulah yang diusir itu Pasaribu dari generasi ke-VII juga, dan yang diusir itu bukan Bondar karena Raja Bondar saat itu belum lahir.
(perlu diketahui/difahami HABEAHAN,BONDAR,GORAT pd generasi ini blum lahir) =========================
sejak munculnya Konsep Tarombo Borbor Marsada yang disusun oleh Mangaradja Salomo yang mencantumkan putera pertama Datu Dalu bernama Sariburaja III dan didalam tanda kurung ditulis Pasaribu, sebagai berikut, Sariburaja III (Pasaribu), maka sejak saat itu muncul rumus yang baru yakni Pasaribu adalah Sariburaja III dalam sundut (generasi) ke sepuluh (X) menurut silsilah Mangaraja Salomo. (MS PAsaribu) ,puteranya yakni, Habeahan, Bondar dan Gorat merupakan generasi ke satu  (I) yang menggunakan Pasaribu sebagai marga sehingga menjadi Habeahan Pasaribu, Bondar Pasaribu dan Gorat pada generasi ke XI. Ini berarti Pasaribu sebagai marga paling cepat ada pada generasi ke XII dengan demikian bukanlah hulahula dari Sianbaton, Narasaon dan Sorba Dibanua seperti yang dilakukan di Tapanuli tangah itu. ================================
PASARIBU: MENURUT PPDB JABOTABEK (JHON B. PASARIBU, 1993) Walaupun Buku itu merupakan memori tetapi didalamnya memuat banyak informasi menarik termasuk hal-hal yang perlu dikritisi terutama menyangkut Pasaribu. Pengurus Parsadaan Pasaribu dan Boru (PPDB) Jabotabek pada halaman 61 menulis begini : “Tarombo Ni Sariburaja III Pasaribu Na Tolu Sabutuha”. Maka pada halaman 63 disajikan silsilah Sariburaja III begini: Sariburaja III punya 3 orang isteri, 1) Boru jau, 2) Boru Pareme 3) Boru Babiat. Dari Boru Jau lahir Siraja Iborboron, dari Boru Pareme Lahir Siraja Lontung, dari Boru Babiat Lahir Raja Galeman. Mungkin yang dimaksud dengan halaman 63 itu adalah Sariburaja I, bukan Sariburaja III, karena pada halaman 62 di tulis Boi dope dohonon tahe, ia na mamboanhon marga Pasaribu, tarlumobima, dung di ari na parpudi on, hira pomparan ni Sariburaja III nama, atik pe boi dijalo roha na tong-tong do adong hak ni angka pomparan ni Sariburaja I dohot Sariburaja II mamahe marga Pasaribu”. ===================== BUKU SEJARAH BATAK (BATARA SANGTI, 1978). Dalam buku Sejarah Batak karya Ompu Buntilan yang menempatkan si Raja Batak pada generasi I, Sariburaja I berada pada generasi III bersama Tuan Sorimangaraja, ternyata isteri Tuan Sorimangaraja adalah boru Pasaribu (hal.14 dan 52). Batara Sangti yang disebut juga Ompu Buntilan, pada halaman 52, mencatat begini “….yaitu dalam kisah perlawatan Tuan Sari Margaraja (TSM ) (s. ke-3 kira-kira 1365-1395) dari Baligeraja pergi ke Angkola Jae (hilir) dalam rangka mencari seekor ‘ular belang tua’ (Toba = “ulok sibaganding tua”) untuk mengambil ‘ati’ dan ‘minyak’ dari ular sebagai salah satu ramuan obat bernama Nai Suanon (Ibu Tuan Sorba Dibanua) karena lama mandul (tidak beranak). Isteri Tuan Sorba Dibanua pada generasi ke-IV juga 1. Sibagot Ni Pohan (isteri boru Pasaribu melahirkan lima orang putera:Pasaribu dari Tarabunga Baligeraja) 2. Sipaittua, 3. Silahi Sabungan, 4. Siraja Oloan, dan 5. Siraja Hutalima (hal. 313 dan hal. 443). Juga isteri Raja Mangarerak (Panjimeter) adalah boru Pasaribu (Noot: Ypes al. 37). Siraja Oloan generasi ke-V mempunyai isteri boru Pasaribu(pada generasi ini HABEAHAN BONDAR GORAT belum lahir)
====================== Leluhur Marga-marga Batak (1996) karya Drs. R. Sinaga menolak menggunakan “Pasaribu” dalam julukan : Pasaribu Nieak Ni Poring dalam generasi ke-VII itu. Alasannya, waktu itu Pasaribu belum ada. “Pasaribu sebagai marga akan timbul pada generasi berikutnya.” Sinaga tidak menyebut sumber yang jelas dan alasannya. Pendapat ini, agaknya dipengaruhi dugaan Batara Sangti dalam Sejarah Batak, hal. 443 yang menulis: “Ra marga Borbor dope marga Pasaribu ujui, ai sundut VIII do Pasaribu”, artinya, mungkin masih Borbor marga Pasaribu waktu itu karena Pasaribu muncul dalam generasi VIII. Kiranya Batara Sangti juga dipengaruhi Tarombo Mangaraja Salomo yang mencatat Sariburaja III (Pasaribu). Seakan-akan Sariburaja III  lah Pasaribu yang pertama.Karena itu R. Sinaga mengubah Pasaribu Nieak Ni Poring menjadi ‘Borbor Nieak Ni Poring’, mengikuti Batara Sangti. Yang ragu-ragu dengan kata ‘ra’ (barangkali hal 443) itu. Mengapa R. Sinaga tidak mengutip Mangaraja Salomo dalam Borbor Marsada (hal. 271) bahwa yang diusir Raja Mangaloksa adalah Pasaribu, bukan Borbor. Sebenarnya Batara Sangti juga tidak punya alasan menduga Pasaribu muncul dalam generasi ke-VIII kecuali terpengaruh oleh Tarombo Borbor Marsada, yang mencatat “Sariburaja III (Pasaribu)”. Padahal MS. Pasaribu juga menyatakan secara jelas dalam Tarombo Borbor Marsada ( halaman 208 ) mencatat, “Tuan Sorimangaraja ompu ni Sibagot Ni Pohan (generasi ke-III) pe hela ni Pasaribu do”. Dan tidak ada pihak Pasaribu yang mengubah Pasaribu Nieak Ni Poring menjadi Borbor Nieak Ni Poring. Borbor bukan marga, tetapi nama. Marganya Borbor adalah Pasaribu.Borbor adalah semua unit Marga dibawah Borbor, tidak mencakup Limbong, Sagala dan Malau. Jadi tidak benar Pasaribu baru muncul pada generasi ke-VIII. Dalam buku Tarombo Pasaribu Bondar secara hurufiah ditulis begini.“Anggo goar ni Gr. Tateabulan, ndang pola dimargahon pomparanna, goar ni anakna Sariburaja do parjolo dimargahon pomparanna gabe marga Pasaribu; ima humeba-heba dohot marga Sumba”.Siboru Sanggul Haomasan boru ni Sariburaja namuli tu Tn Sorbadibanua, br Pasaribu do margana (hal 55).

mengenai muasal “Pasaribu”, konon sebagai berikut :“Karena ancaman dari adik-adiknya; Limbong, Sagala, Malau yang disebut Borbor Marsada, maka Sariburaja pamit dari Nai Mangiringlaut isterinya mohon ijin pergi melanglang buana …., dan akhirnya terus ke Barus berbatasan dengan Dairi. Dalam perjalanan di dalam hutan belantara tiba-tiba muncul suara (dialog) begini :
“Hei, siapa yang berisik (mardaras-daras) disitu?” begitu suara bertanya dari arah jauh.
“Kamu sendiri siapa?” sahut Sariburaja (I) balik bertanya.“Aku Raja Langlang penguasa daerah ini”! jawab yang ditanya. Rupanya Raja Langlang adalah dukun (datu) tersohor seperti halnya Sariburaja, karena ternyata setelah saling mendekat, harimau peliharaan Raja Langlang meloncat dan bersujud dihadapan Sariburaja. Raja Langlang jadi heran. ….. “Harimaupun bersujud”, pikir Raja Langlang memandangi tamunya itu.“Siapa kau” ? tanya Sariburaja kepada harimau. Yang bersujud dihadapannya,“Babiat Sitelpang” (harimau pincang) jawab yang ditanya. “Saya datang dari Pusukbuhit dan dalam perjalanan, kaki saya terkena perangkap mengakibatkan saya jadi pincang”, bagitu Babiat Sitelpang menjelaskan. Lebih lanjut harimau menambahkan bahwa dialah yang mendampingi Raja (Sariburaja) menjenguk Boru Pareme ke Batu Martindi, dan mengantar makanan untuk Boru Pareme.
Melihat peristiwa itu Raja Langlang menjadi kagum memandangi tamunya itu: “Harimau pun bersujud” pikirnya terheran-heran. Dan akhirnya Raja Langlang mengangkat Sariburaja menjadi menantu dan sehari-hari menyapa menantunya itu dengan Bapak Saribu sesuai dengan kebiasaan orang Melayu, dengan laval Pa Saribu, dan kedengarannya menjadi Pasaribu, maksudnya adalah Raja Sariburaja (I).
######################

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa PASARIBU sudah ada sebelum keberadaan HABEAHAN,BONDAR,GORAT,jadi tidak benar marga PASARIBU hanya di tempatkan pd keturunan sariburaja III.

" PASARIBU"
,yaitu marga yg sudah ada sebelum keberadaan HABEAHAN,BONDAR,GORAT.namun keberadaan marga "PASARIBU"bisa di katakan populer pd generasi sariburaja III,yg cendrung memakai marga pasaribu,

seakan marga itu hanya diberlakukan pd generasi HABEAHAN BONDAR GORAT saja dari keturunan keturunan sariburaja III  .

HABEAHAN BONDAR GORAT adalah nama utk menentukan posisi (parhundul) yg bermarga "PASARIBU"dan sekaligus populer pd generasi ini

Demikian dengan keturunan dari siraja borbor seperti 

SIPAHUTAR
MATONDANG
TARIHORAN
HARAHAP DLL
juga berhak memakai marga" PASARIBU"

Demikianlah beberapa referensi/kutipan2 ini bisa untuk bahan pembelajaran,latar belakang dan keberadaan "PASARIBU".
Terima kasih.
Di kutip dari berbagai sumber.

Untuk pengembangan/pemahaman ttg borbor marsada,pasaribu,bisa kita bahas bersama,secara debat atau sharing dgn pemikiran positif tanpa mengurang rasa hormat.
Ayo bergabung di "grup borbor marsada"
Klik link bawah
https://web.facebook.com/groups/138329873772773/

https://chat.whatsapp.com/G7zs6LrrmOnJM8zN0XGwjU

Ditulis ulang oleh ( WILLS PSR GO )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PASARIBU

BORBOR MARSADA MARPADAN