Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

SEJARAH PASARIBU

S ejarah Pasaribu ABSTRAK   PENDAHULUAN Kalau kepada orang yang bermarga Pasaribu di ajukan pertanyaan ini : Siapa orang yang bernama Pasaribu? Boleh jadi pertanyaan itu dianggap aneh, mengada-ada, mencari kerumitan, bahkan mungkin dianggap pertanyaan yang mencurigakan. Jawaban berapi-api penuh semangat yang timbul boleh jadi mungkin begini : Bukankah sudah begitu banyak orang bermarga Pasaribu tersebar di Bumi Nusantara dan bahkan manca negara, yang berprofesi sebagai petani, nelayan, tukang becak, gelandangan, pengusaha, pegawai negeri, pejabat rendah, menengah dan pejabat tinggi? Pasaribu menyebar dimana-mana, karena panggilan tugas maupun karena desakan keadaaan. Tidakkah mereka itu menjadi fakta adanya seseorang bernama Pasaribu pernah hidup, kemudian turunannya mengabadikan nama itu menjadi marga keturunannya seperti halnya marga-marga lain yang menjadikan nama leluhur jadi marga pada umumnya. Ada semacam pendapat yang mengatakan hanya Habeahan, Bondar dan Gorat saja yang ...

Asal Mula Danau Losung & SIPINGGAN

Konon, ada dua orang kakak beradik bernama Datu Dalu dan Sangmaima. Orangtua mereka mewariskan sebilah tombak pusaka. Sesuai dengan adat masyarakat Tapanuli, tombak pusaka itu jatuh ke tangan Datu Dalu sebagai anak tertua. Suatu hari, Sangmaima hendak meminjam tombak tersebut untuk berburu babi hutan yang berkali-kali merusak ladang mereka. “Kau boleh meminjamnya, tetapi jagalah tombak itu dengan baik, jangan sampai hilang,” pesan Datu Dalu. Sangmaima berhasil menombak perut seekor babi hutan dengan tombak tersebut. Namun ternyata, babi hutan itu masih bisa melarikan diri ke hutan belantara. Datu Dalu marah ketika mengetahui tombak pusakanya hilang. “Aku tidak mau tahu, kau harus menemukan tombak itu!” katanya kepada Sang Maima. Lalu, Sangmaima menyusuri jejak-jejak babi buruannnya yang terluka itu. Namun, jejak-jejak tersebut menghilang di sebuah lubang besar. Ternyata, lubang tersebut adalah pintu sebuah istana kerajaan yang sangat indah. Sangmaima menemukan seorang putri cantik yang...

KONGRES BORBOR MARSADA 16 MEI 1937

IKRAR BORBOR MARSADA DAN KONGRES BORBOR MARSADA  Pada hari minggu 16 Mei 1937 A. BORBOR MARSADA Ketika NAI MANGIRING LAUT melahirkan SIRAJA BOR-BOR, Suaminya TUAN SARIBU RAJA sedang berkelana. Padahal Nai mangiring Laut sangat mendambakan Tuan Saribu Raja ada di sampingnya supaya ada yang menyampaikan persembahan ke Mulajadi Nabolon dan menyampaikan tongo-tongo saat terakhir menunggu kelahiran anaknya. Karena Tuan Saribu Raja tidak ada maka acara dilakukan oleh adik-adik Tuan Saribu Raja Yaitu LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA, MALAU RAJA dan dinisaksikan ayah mereka GURU TATEA BULAN. Nai Mangiring Laut mengajak semua keluarga ke halaman rumah untuk berdoa (martonggo). Sesaat kemudian turun hujan lebat (bahasa setempat: Udan maborbor). Mereka semua basah kuyup kemudian masuk kerumah. Sesaat sampai di rumah, lahirlah bayi laki-laki. Secara serentak mereka meneriakkan: Raja Iborboron, sebab meraka baru saja diborbor hujan (ditimpa hujan lebar). Sejak itu Limbong mulana, Sagala Raja d...

INILAH ALASAN MENGAPA BEGITU PENTING SIAKKANGAN UNTUK SEBUAH MARGA

Abraham, Ishak dan Yakub: Bapa-Bapa Bangsa Israel Abraham berasal dari kota Ur-Kasdim (Irak). Ia dipanggil untuk meninggalkan negerinya, sanak saudaranya, dan rumah orangtuanya untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkan kepadanya. Ia menjadi musafir, orang asing dan pendatang. Dalam perjalanan itu di manapun ia berhenti, ia melakukan tiga hal: mendirikan tenda,mendirikan mezbah serta memanggil nama Tuhan,dan menggali sumur untuk mencari air. Semua hal ini menjadi ciri khas manusia yang hidup dan berjalan dengan Allah: selalu maju dan siap ikut Tuhan, hidup dalam penyembahan, doa dan mencari sumber air kehidupan. Allah berangsur-angsur menyatakan perjanjian kepada Abraham. Perjanjian itu diteguhkan lewat berbagai pengalaman selama bertahun-tahun.   Waktu Abraham meninggalkan Ur-Kasdim, ia diberikan berkat, keturunan dan negeri.Semua bangsa di bumi akan diberkati oleh sebab keturunannya (Kejadian12:1-3). Didasarkan perjanjian itu Abraham berangkat dan mulai berjalan dengan “tidak me...

MERAJUT PASARIBU DAN SARUKSUK

Oleh : Drs, T. U. Pasaribu *) ABSTRAK MARGA, itulah suatu identitas keluarga Batak. Orang Batak harus bermarga. “Marga” artinya jalan, hubungan dalam kelompok kekerabatan yang eksogen dan unilinier secara patrilinier. Bermula dari nama seseorang, kemudian keturunannya menjadikan nama itu nama identitas keluarga, di kenal dengan sebutan “marga”, dan setiap orang Batak, pria, dirajut dalam silsilah (tarombo) marga. Akan halnya PASARIBU sebagai marga, dalam silsilah Batak, ternyata tidak dijumpai seseorang yang bernama PASARIBU secara eksplisit. Akibatnya timbul kesulitan memastikan sejak kapan marga itu muncul dan siapa saja yang berhak menggunakan marga itu sebagai identitas keluarga patrilinier. Dan makalah ini merupakan hasil studi yang panjang, yang berusaha menemukan jawaban sekaligus mencoba meluruskan berbagai pendapat yang kurang memiliki informasi dan kajian kuat tentang hal itu. Studi ini menyimpulkan bahwa Sariburaja I adalah Pasaribu pada generasi ke III, dan Saruksuk menempa...